EPISODE 14 KISAH PUTERI RASUL
Satu tahun stlh kelahiran Husain, lahirlah
anak ke 3 ...
dan 2 tahun stlh itu, lahir anak ke 4 ...
Jadi persisnya anak2 Fatimah (cucu2 Rasul)
sbb. ;
1.Hasan lahir 3 H.
2.Husain lahir 4 H.
3.Zainab lahir 5 H.
4.UmmKultsum lahir 7 H.
Namun sdh menjadi ketentuan Allah, Zainab dan UmmuKultsum diberi umur sebatas anak-anak sehingga yg menjadi penerus ahlul-bait adalah Hasan dan Husain dan anak-cucunya.
Kehidupan perjuangan penegakan agama islam pd waktu itu yg mengharuskan perang dan adu phisik langsung, termasuk faktor masuknya rizqi kpd keluarga Ali+Fatimah, sehingga keluarga ini tdk kekurangan ma'ash krn setiap pulang dari perang, Ali pasti dapat bagian lumayan dari rampasan perang, sehingga kehidupan keluarga yg cukup ini membawa kehidupan Sakinah Mawaddah wa Rohmah.
Namun ...
Tidak ada keluarga yg akan luput dari ujian
...
Ditengah kemapanan keluarga tiba2 muncul
keinginan Sayyidina Ali mau melamar Zahra binti Abijahal jadi isteri ke 2 .
Mendengar ini Fatimah menolak dgn sopan dan
minta suaminya jangan melakukan itu ... dan contohlah Rasul yg baru melakukan
poligami stlh wafat Khadijah yaitu stlh 25 tahun hidup bersama.
Terjadilah diskusi suami-isteri yg tdk
menyelesaikan masalah ...
Sehingga Fatimah sabil mengucapkan
"kuadukan hal ini ke Rasulillah
..."
Lalu ia berjalan cepat ke rumah Rasul yg diikuti oleh Ali.
Dihadapan bapaknya, Fatimah menyampaikan
aduan ttg Ali dan ketidak setujuannya trhadap rencana Ali menikahi puteri
Abujahal.
Kemudian Ali menutup pembicaraan Fatimah dengan bersumpah : " Demi Allah, sy tdk akan melakukan apa yg engkau tdk sukai, selamanya ... wahai isteriku ...".
Rasul memahami kasus Fatimah&Ali ini
lalu bergegas ke masjid yg sdh banyak para sahabat menunggu sholat berjamaah
... naiklah Rasul ke mimbar dan berpidato yang inti pidatonya sbb.;
"Keluarga Bani Hisyam bin Mughirah
minta ijin sy ... mau menikahkan puteri Amr Abujahal bin Hisyam bin Mughirah
dgn Ali bin AbuTolib ...
Aku tdk akan mengijini ...
Aku tdk akan mengijini ...
Aku tdk akan mengijini ...
Kecuali Ali harus men-talak putriku ... kemudian ia menikahi Puteri Abujahal itu ...
Puteriku adalah sebagian dari diriku ...
apa yg ia resahkan, juga meresahkan aku ... apa yg ia sakitkan, juga
menyakitkanku ...
Aku khawatir terjadi fitnah pd sikap
keagamaannya ...
Bukan aku mengharamkan yg halal ... juga
bukan aku menghalalkan yg haram ...
Tapi Allah tdk mau mengumpulkan puteri Rasulullah dgn puteri musuh Allah dlm satu rumah.
Dengan langkah gontai Ali pulang ke rumah krn mencamkan isi pidato Rasulillah yg sangat mengejutkan krn ada nuansa marah pd kalimat-kalimatnya.
Sampai dirumah mendapati Fatimah duduk
sedih, diam dan menundukkan kepala ...
Setelah salam, Ali mendekat dan pelan2
duduk disamping Fatimah, diam tdk tahu mau ngomong apa ...
Ketika melihat Fatimah tiba2 menangis, ia dgn lirih minta maaf " Anggaplah aku
salah dlm memberikan hakmu ...
Wahai Isterku ...
Namun orang semacammu adalah pemberi maaf
dan ampunan ..."
Hanya itu yg bisa terucap oleh Ali ...
kemudian diam membisu ke-dua2nya.
Sampai akhirnya keduanya ber-hadap2an dan
keluar dari mulut Fatimah ;
" غفر الله لك يا ابن العم
"
(Semoga Allah memaafkanmu , wahai putra
pamanku).
Berpelukan lama dan stlh itu Ali menceritakan pidato Rasul di masjid yg didengar para sahabat ... dan betapa hancur perasaannya ketika Rasul menyatakan kesedihannya kalo sampai terjadi puterinya dimadu dgn puteri Abujahal.
Dengan munculnya pagi yg cerah, cerahlah rumahtangga Fatimah & Ali dengan kesadaran Ali mengurungkan niat berta'addud disamping Fatimah yg dicintai sejak kecil.
Saat sore hari tibalah Rasul ke rumah Ali
& Fatimah yg sudah damai sejak pagi hari dan stlh bincang2 lama keluarlah
Rasul dari Rumah Ali & Fatimah dgn wajah yg cerah dan senang sampai-sampai
para sahabat yg menunggu bertanya ; " Wahai Rasulullah ...
Engkau ketika masuk rumah tampak tegang ...
dan ketika keluar tampak cerah dan riang ...?".
"Ada apa ... ?".
وتخدع بالمظاهر مقلتاهفلا مال الفتى يدنيه منيولا يعليه في عيني جاهولا علم ولا نسب رفيعفمبدأه التراب ومنتهاهوميزان الفتى الاخلاق عنديبها يعلو وينزل مستواهAku bukanlah seseorang yang bisa dibujuk dengan sesuatu yang diperlihatkan orang lain kepadaku, aku juga bukan seseorang yang kedua matanya bisa ditipu dengan penampilan luar ,,Tidak ada harta seseorang yang bisa membujukku dan tidak ada pula pangkat yang tinggi di hadapan kedua mataku ,,Tidak ada ilmu dan nasab yang tinggi bagiku, karena pada prinsipnya seseorang itu hanyalah debu dan berakhir debu ,,Nilai seseorang bagiku terletak pada akhlaknya, karena akhlak seseorang bisa tinggi levelnya dan juga bisa rendah ..