EPISODE 3 KISAH PUTRI RASUL
Sesampai di rumah, Zainab memutar otak bagaimana nanti kalo
suami datang dan ternyata menolak ajaran yg telah diterima dari orangtuanya.
Dia sangat berharap agar suami yg sangat ia sayangi itu mau menerima ajaran
islam yg dia anut.
Benarlah ketika suami datang dan dia ajak berislam menolak
walaupun dgn halus dan mengatakan ; " Aku takmau , nanti orang2 mengatakan
- Abul Ash menghinakan kaumnya dan meninggalkan agama nenek moyangnya demi
isterinya dan keluaga isterinya. Maafkan aku, dan hargailah aku.
Dialog halus, penuh kasih sayang, jauh dari menurutkan nafsu ego dan gengsi.
Sambil senyum Zainab menimpali "kalo bukan aku, siapa
yg mempedulikanmu ...?"
Aku ini isterimu ingin membantumu mengambil keputusan demi
kebaikan dirimu dan kita sekeluarga .
Mendengar itu Abul Ash hanya diam tdk menjawab dan tdk
berobah mukanya.
Rasa kasih sayang kedua suami-isteri ini tdk terusik walupun
masing2 beda keyakinan.
Zainab membuktikan kata2nya selama 19 tahun dia
bersabar. Setia dgn cintanya dan setia
dgn akidahnya.
Abul Ash tetap berada pd pendiriannya hingga sampailah saat
hijrah nabawiyah, Zainab menghadap ayahnya ;
"wahai ayahku
mohon ijin aku ingin menetap di Makkah bersama suamiku".
Dengan penuh kasih sayang Rasulullah memberi ijin kpd Zainab
krn tahu betapa cinta Zainab kpd suaminya. (Saat itu blm ada perintah pisah
perkawinan beda agama).
Zainabtetap tinggal di Makkah walaupun hampir semua muslimin Makkagh pada hijrah ke
Madinah.
Saat terjadi perang Badar
thn ke2 Hijrah Abul Ash ada di pihak Kafir Quraisy. Termasuk pasukan
perang yg berjumlah 1000 orang.
Sementara pasukan Muslim hanya 314 termasuk Rasulillah
sebagai pemimpin perang.
Dlm perang itu tentara Quraisy kalah dan banyak terbunuh
juga banyak yg menyerah jadi tawanan petang ...
Diantara yg jadi tawanan adlh Abul Ash suami Zainab.
Sampailah kabar ini ke telinga Zainab yg memang setiap hari
dan malam selalu berdoa keselamatan untk ayahnya dan suaminya.
Apa yg dilakukan Zainab ...?
Sudah jadi hukum adat bhw tawanan perang bisa kembali aman ke
keluarganya kalo ada tebusan harta ato uang...
Dan pada saat itu harga tebusan sangat mahal sampai nominal
4000 Dirham untk satu orang tawanan.
(4000 dirham kira2 550 juta rupiyah / sekarang).
"Mencintai itu bukan untuk dicintai.. Karena mencintai bukan hanya untuk memiliki.. Tapi itu takdir ilahi.. Yang harus dijalani.. Walau berujung tak seperti yang dikehendai."