EPISODE 4 KISAH PUTERI RASUL
Amr bin Al-Rabi' adalh salah seorang utusan Quraisy untk
menebus tawanan di Madinah, namun ia khusus untk menebus Abul Ash ... adapun yg
lain adalh untk yg lain ...
Sesampai di Madinah ia langsung menghadap Rasulallah
"Aku diutus Zainab membawa ini untk menebus suaminya yaitu saudara
kandungku Abil Ash bin Al-Rabi'." seraya ia menyerahkan sebuah bungkusan
kain yg baru ia keluarkan dari dlm baju yg dipakainya.
Rasulullah menerimanya dgn sedikit kaget karna Amr menyebut
nama Zainab putrinya yg tersayang.
Setelah dibuka, betapa kaget Rasulullah melihatnya ...
Sebuah kalung emas milik Khadijah yg dulu dihadiahkan kpd
Zainab saat haflah perkawinan, Rasulullah jadi terbayang moment membahagiakan
saat itu ... dan kalung itu saat ini ada ditangannya yg gemetar krn degupan
jantung yg keras.
Rasulullah saat itu menjadi pusat sorotan mata sahabat2nya
... mereka juga ikut terharu dgn peristiwa yg dilihatnya, sampai ada kebisuan
sesaat dilokasi itu.
Kemudian dgn rasa haru dan sedih Rasul mengangkat wajahnya
stlh beberapa saat diam dan menurunkan wajahnya..." wahai sahabat2ku ,
kalo antum setuju membebaskan Abil Ash demi Zainab dan mengembalikan
kalung ini kepada Zainab ... lakukanlah ...!"
Demikian nabi minta persetujuan sahabat2nya. "Na'am Yaa
Rasulallah ... kami setuju." Dengan serempak sepenuh hati mereka menjawa
setuju.
Lalu Rasulullah mendekati Abul Ash seraya mengembalikan
bungkusan itu dan berbisik-bisik agak panjang ... kemudian terlihat Abul Ash
manthuk2 tanda setuju.
Lalu Rasul berpamitan seraya memberi ucapan selamat atas
pembebasannya dan ketika sdh bergabung dgn para sahabatnya, Rasul mengatakan
"Demi Allah aku tdk mencela ia sebagai menantuku" (dlm terjemah bebas
"Demi Allah aku suka punya menantu dia").
Kalimat Rasul matannya ;
والله ما
ذممناه صهرا
Setelah sampai di rumahnya, alangkah bahagianya orang seisi
rumah terutama Zainab sampai2 ia didepan suaminya tdk mampu berdiri hanya
menengadahkan mukanya yg cantik kearah langit sambil memuji syukur atas rahmat
Allah yg mengembalikan suaminya kepadanya dan ke kedua anaknya sembari mohon
kpd Alla semoga segera membuka hati suaminya menjadi berislam.
Melihat kebahagian Zainab dan anak2nya Abul Ash berusaha
menutupi kesedihan diwajahnya dan akhirnya dgn menutup mata (merem) ia
melontarkan ucapannya ; جئتك
مودعا يا زينب
"Aku hadir ini untuk berpamitan dgn kamu yaa Zainab"
Mendengar itu Zainab dengan nada tinggi " ouh begitu
... ada kesusahan apalagi yg akan kita temui ..."
Dengan mata yg disipitkan melihat Zainab Abul Ash "
Bukan aku yang pergi tapi engkau yg pergi wahai isteriku ...
Diam dlm tangisan berkecamuk pikiran yg aneh2 ttg sikap
orang2 qurqaisy , beda agama, ibunya yg wafat dlm kesedihan, hidup jauh dgn
keluarga orang tua dll dll ... menjadikan Zainab bersimpuh untk menunggu
penjelasan dari suaminya yg baru datang itu .
Abul Ash; " Wahai sayangku, ayahmu menghendaki aku
mengembalikanmu kpdnya ... krn islam telah memisahkan aku dan kamu... aku telah
berjanji siap untk mengantarmu kesana ... aku tdk mau ingkar janji walaupun ini
sangat berat bagiku ... wahai isteriku ..."
من البسيط :لو كنت اعلم ان الحلم يجمعنالأغمضت طول الدهر اجفاني "Andai diriku tau bahwa mimpi itu akan mempertemukan kita , maka akan ku pejamkan mataku untuk selamanya !!"