Tibalah saatnya Abul-Ash disidang di depan Rasul dan para sahabatnya dan para tentara perang islam yg menawan kafilah Abil-Ash serta sebagian penduduk Madinah.
Rasul;" wahai hadirin sekalian, lelaki ini termasuk
keluarga kita semua seperti kalian tahu... kalian telah menawan kafilahnya ,
kalo kalian berbuat baik kemudian mengembalikan kafilah itu kepadanya , sy
sangat senang dan menyukainya .
Tapi kalo kalian tidak setuju maka harta kafilah itu adalah
harta fai' krn ini msh kondisi perang antara quraisy dan muslim, dan kalian lbh
berhak ambil keputusan" .
Majlis menjawab kompak ;" Kami siap mengembalikannya
Yaa Rasulallaah ...!".
Dgn cepat kafilah itu pindah ke tangan Abul-Ash dgn komplit
tdk kurang sedikitpun.
Kemudian Rasul memberi ucapan selamat kpd Abul-Ash seraya menyatakn bhw Abul-Ash kalo dialog dgn sy dia mempercayainya, kalo dia berjanji kpd sy dia menepatinya.
Abul-Ash bergegas berangkat dan menoleh ke rumah Zainab melambaikan tangan berpamitan seraya mengisyaratkan sesuatu... ( akan kembali sini lagi ).
Setiba di Makkah disambut gembira penduduk Makkah krn kesuksesan membawa untung besar.
Dia ingin segera bercerita
ttg apa yg terjadi di Madinah, tapi ternyata orang2 yg dulu titip
dagangan kpd Abil-Ash sibuk mengambil bagiannya masing2.
Stlh selesai semua, Abul-Ash berdiri dan mengraskan suaranya
; " Wahai orang2 Quraisy , apakah masih ada yg belum mengambil bagiannya
...?".
Mereka menjawab;" kami tlh dp bagian semua ... terima
kasih atas kebaikanmu wahai Abul-Ash".
Kemudian ia bercerita ttg kejadian di Madinah termasuk peran
Zainab yg melindunginya dan tuntutan tentara islam agar ia masuk islam dgn
imbalan semua harta yg ada di kafilah jadi miliknya krn semua yg dirampas
tentara islam adlh fai' yg halal
dimiliki orang islam.
Kemudian ia menutup sambutannya;" Jadi sekarang sy baca
syahadat
اشهد ان لا
اله الا الله
واشهد ان محمدا عبده
ورسوله
Demi Allah, yg mencegah sy masuk islam waktu ditawan itu adalh kekhawatiran sy kalo kamu sekalian menuduh sy masuk islam dgn alasan ingin merampas harta kalian yg dititipkan kpd sy ... dan sekarang harta itu tlh sy sampaikan kpd kalian semua ... dan selesailah urusan sy dgn kalian ... maka sekarang sy menyatakan masuk islam ... dan sy kembali ke Madinah.
Bertepatan dgn tgl 1 Muharram thn 7 hijrah Abul-Ash tiba di
Madinah dan langsung menemui Rasul di Masjid Nabawi melewati rumah Zainab
sehingga warga madinah menyambutnya dgn ucapan selamat dan rasa gembira.
Suara takbir dan tasbih bergema dari tetiakan orang2
disekitar masjid ketika menyaksikan Rasulullah baiat Abul-Ash masuk islam.
Mereka menyalami Abul-Ash seraya memberi ucapan selamat.
Namun hati Abul-Ash dag dig dug terbersit pertanyaan ( Apakah Rasul berkenan mengembalikan aku ke Zainab stlh kejadian2 yg lalu ?).
Kemudian ia teringat bhw islam adalh merombak hal2 sblmnya
...
Lalu dia konsentrasi mengumpulkan keberaniannya maju kpd
Rasulillah menyatakan ingin kembali kpd Zainab.
Mendengar itu, Rasul langsung memuji niat baik Abul-Ash ...
dan diajaklah ia menemui Zainab yg ternyata sdg menunggu.
Akad nikah diperbarui dan resmilah Zainab jadi isteri Abil -Ash lagi stlh berpisah 20 tahun lamanya.
Setahun kemudian, tepatnya bulan Muharram thn 8 Hijriyah terjadi
perpisahan yg tdk bisa ketemu lagi di dunia... krn Zainab wafat.
Air mata itu tidak bisa ditulis, bahkan tidak ada syair yang bisa menguraikannya,,
Begitu pula rasa rindu, tidak dapat ditotal berapa jumlahnya..